Thursday, July 19, 2007

Why do we read Quran, even if we can't understand a single Arabic word????

This is a beautiful story ....
An old man lived on a farm in the mountains of eastern Kentucky with his young grandson. Each morning Grandpa was up early sitting at the kitchen table reading his Qur'an. His grandson wanted to be just like him and tried to imitate him in every way he could. One day the grandson asked, 'Grandpa! I try to read the Qur'an just like you but I don't understand it, and what I do understand I forget as soon as I close the book. What good does reading the Qur'an do?' The Grandfather quietly turned from putting coal in the stove and replied, 'Take this coal basket down to the river and bring me back a basket of water.' The boy did as he was told, but all the water leaked out before he got back to the house. The grandfather laughed and said, 'You'll have to move a little faster next time,' and sent him back to the river with the basket to try again. This time the boy ran faster, but again the basket was empty before he returned home. Out of breath, he told his grandfather that it was impossible to carry water in a basket, and he went to get a bucket instead. The old man said, 'I don't want a bucket of water; I want a basket of water. You're just not trying hard enough,' and he went out the door to watch the boy try again. At this point, the boy knew it was impossible, but he wanted to show his grandfather that even if he ran as fast as he could, the water would Leak out before he got back to the house. The boy again dipped the basket into river and ran hard, but when he reached his grandfather the basket was again empty. Out of breath, he said, 'See Grandpa, it's useless!' 'So you think it is useless?' The old man said, 'Look at the basket.' The boy looked at the basket and for the first time realized that the basket was different. It had been transformed from a dirty old coal basket and was now clean, inside and out. 'Son, that's what happens when you read the Qur'an. You might not understand or remember everything, but when you read it, you will be changed, inside and out. That is the work of Allah in our lives.' If you feel this email is worth reading, please forward to your contacts/friends. Prophet Muhammad (pbuh) says: 'The one who guides to good will be rewarded equally'

Thanks & Regards,

Tuesday, July 17, 2007

Epilog Kehidupan...Exploration Oil & Gas


Realiti kehidupan...exploration oil & Gas activities
Perjalanan hidup seseorang yang bergelar engineer,production tech,fareman,driling man,safety watch sampailah pada rusterbulk di platform atau pelantar minyak,merupakan satu siri epilog kehidupan yang mencabar dan menarik untuk diikuti.Bagi penulis yang agak masih baru dengan kehipupan sebegini,dan pernah merasai pengalaman semasa bekerja di pelantar minyak,luar tanah besar malaysia dan luar negara...seperti Petronas,Carigali Hess,Talisman,Shell...dll ..dan pernah membuat beberapa ...siri pemerhatian demi pemerhatian dan cuba mendalami aper yang dikatakan sebagai epilog kehidupan sebagai seorang peneroka operasi minyak carigali...sebagai engineer,technician,Planner construction...........
Pertama: Mendepani Cabaran.......
Sebenarnaya kalu nak diperincikan secara detail tentang suasana kehidupan antara di darat dan di lautan,memang secara jelas sudah nampak oleh mata kasar kita tentang perbezaannya dan sudah tentu banyak yang hendak disenaraikan.Dan bila .........kita mula menyebut dan memperkatakan ttg Cabaran yang perlu dilalui....

LA TAHZAN


LA TAHDZAN



Dari La Tahdzan (Don't be SAD) @};- -Chapter 32 (Bahagian 6 - FINAL): TERSENYUMLAH - "Sesungguhnya kita sgt memerlukan kepada senyuman, wajah ceria,hati yg lapang,akhlak yg menawan,jiwa yg lembut dan keramahan।Jgn bersedih,kerana anda tlh melalui kesedihan itu kelmarin dan ia sama sekali tidak memberi sebarang manfaat pun.Jgn besedih kerana kesedihan akan membuatkan air yg segar terasa pahit,mawar kelihatan layu dan dunia terasa bagai penjara.Jgn bersedih kerana anda masih punyai mata,telinga,bibir,tgn, kedamaian dan kesihatan tubuh badan."MAKA NIKMAT RABB KAMU YG MANAKAH YG KAMU DUSTAKAN??" 55,Al-Rahman:18

Pilih Salafy atau Muslim, Mukmin, Muttaqin?


Pilih Salafy atau Muslim, Mukmin, Muttaqin?


Assalamu ‘alaikum wr. wb, Saya ingin meletakkan hal ini secara objektif, agar kita tidak fanatik dan taqlid kepada siapun juga.Pertama, kalau kita semuanya mau jujur bahwa perintah menjadi SALAFY itu tidak ada yang jelas, semuanya hanya berupa indikasi dan penafsiran yang sifatnya ijtihadiyah (atau maaf seperti dipaksakan).Contohnya, At-Taubah ayat 100, itu bukan perintah untuk menjadi SALAFY tapi perintah untuk mengikuti Rasulullah dan Sahabat (muhajirin dan anshor). Kalau hal itu perintah menjadi SALAFY tentunya ayatnya akan dinyatakan secara tegas dan jelas semisal “Isyhaduu biannaa muslimuun” (Saksikanlah kami adalah muslim). Tapi kita kan nggak pernah menemukan perintah “SAKSIKANLAH BAHWA KAMI SALAFY”.Atau perintah “ITTAQULLAHA HAQQA TUQAATIHI” (Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa). Adakah perintah yang setegas itu untuk untuk bermanhaj SALAFY, misalnya berbunyi “BERTAKWALAH KEPADA ALLAH dan BERMANHAJ SALAFLAH KALIAN”.Lalu dilanjutkan WA LAA TAMUUTUNNA ILLAA WA ANTUM MUSLIMUUN (perintah ini kan sangat tegas jelas tidak perlu penafsiran lagi yaitu bahwa Allah menyuruh kita menjadi MUSLIM).Belum lagi banyak sekali akhir ayat yang secara tegas menyatakan WA NAHNU LAHU MUSLIMUN (Dan kami adalah orang-orang Islam).Adakah dalam Alqur'an yang menyatakan WA NAHNU LAHU SALAFIYUUN....? Atau dalam HADITS. Inilah yang saya maksud sebaiknya kita kembali kepada perintah yang JELAS dan TEGAS.Kedua, surat Ali Imran ayat 110, ini adalah perintah untuk beramar ma'ruf nahi munkar dan beriman kepada Allah SWT. Bukan perintah untuk bermanhaj SALAF.Ketiga, berkaitan dengan hadits-hadits yang mengindikasikan SALAF, contohnya "Sebaik-baik manusia adalah kurunku, kemudian setelah mereka, kemudian setelah mereka…”Hadits ini khabar atau perintah. Kalau kabar maka hadits ini adalah pujian kepada generasi terbaik. Hadits ini jelas-jelas berupa kabar. Sebab jika kita kaitkan dengan ayat lainnya maka yang paling mulia adalah yang paling taqwa (INNA AKRAMAKUM 'INDALLAHI ATQAAKUM). Mereka tidak dibatasi ZAMAN dan WAKTU.Contohnya IMAM MAHDI meskipun lahir di akhir zaman. Beliau adalah orang yang sangat bertaqwa.Kalau setiap khabar dijadikan dalil untuk membuat sebuah MANHAJ. Maka kita akan temukan banyak sekali MANHAJ. (Ini tidak masalah, selama hal ini tidak dipaksakan kepada orang lain). Atau dijadikan tanda/simbol merekalah satu-satunya kelompok yang selamat/yang ditolong (FIRQATUN NAJIYAH/THAIFAH MANSHURAH). Contohnya dalam Alqur'an banyak sekali kita temukan khabar tentang para Nabi dan Rasul. Lalu kemudian kita buat namanya MANHAJ RUSULI (Pengikut 25 Nabi dan Rasul).Dalam Alqur'an dan hadits banyak kita temukan pujian terhadap SAHABAT, lalu kita buat MANHAJ ASHABI. Atau banyak juga pujian terhadap JIBRIL lalu kita bentuk MANHAJ JIBRILI dst.Keempat, pernyataan Syaikh Albani Rahimahullah, kenapa kita butuh simbol ini, alasannya karena banyaknya aliran sesat pada zaman ini? (Silahkan baca buku Biografi Syaikh Albani)Pertanyaannya adalah apakah pada zaman FITNATUL KUBRA (Ali RA VS Muawiyah RA) tidak banyak aliran sesat? Lalu masa-masa setelahnya apakah juga tidak banyak aliran sesat?Lalu kenapa para IMAM dan SALAFUS SHALIH pada saat itu tidak memproklamirkan MANHAJ SALAFY. Justru yang disepakati adalah AHLU SUNNAH WAL JAMA’AH (ini menjadi sumber hukum karena IJMA’/kesepakatan). Karena kesepakatan adalah (salah satu) sumber hukum Islam. Sedangkan MANHAJ SALAF belum pernah menjadi IJMA’.Pertanyaan yang muncul kemudian adalah, BAGAIMANA JIKA KEMUDIAN ORANG-ORANG MENGAKU ber-MANHAJ SALAF itu kemudian rusak lagi dan berpecah belah, terbukti saat ini SALAFY telah terbelah menjadi berbagai kelompok ADA SALAFY JIHADI, SALAFY ILMI, SALAFY HARAKI, SALAFY YAMANI, Ada SALAFY-nya SYAIKH ABDUR RAHMAN ABDUL KHALIQ, SALAFY-nya LUQMAN BAABDUH, SALAFY-nya USAMAH, SALAFY SYAIKH SAFAR, SALAFY-nya SYAIKH ALBANI, SALAFY-nya SYAIKH AL QARNI, SALAFY-nya SYAIKh MUQBIL, SALAFY-nya SYAIKH RABI' Rahimahumullah dll.Apakah kemudian kita membuat SIMBOL Baru lagi? Misalnya QADIMI?Sekali lagi mari kita kembali kepada penisbatan yang dicintai Allah dan Rasul-Nya yaitu menjadi MUSLIM/MUKMIN/MUTTAQIIN.Mohon maaf, bila ada kata-kata yang kurang berkenan. Wassalamu 'alaikum wr. wb.

Keadaan Rumah Pelajar Yg Dibunuh Di Mansurah,Egypt

Keadaan rumah pelajar yg dibunuh di Mansurah, Egypt


KUALA TERENGGANU 17 Jun – ‘‘Makcik tidak maafkan dia, apa yang dia buat pada anak makcik adalah zalim, terlalu kejam,” luah Zaharah Mohamad, 58, ibu pelajar Universiti Al-Azhar cawangan Mansurah, Mesir terhadap tindakan pelajar yang menikam anaknya sehingga mati, Rabu lalu.Walaupun menyedari segala yang berlaku adalah ketentuan-Nya, dia tidak dapat menahan sedih dan marah apabila anaknya, Mohamad Ishak, 22, diperlakukan seperti binatang.Katanya, dia dapat membayangkan bagaimana anaknya ditikam berulang kali tanpa belas kasihan sehingga pisau yang digunakan patah walaupun mangsa cuba melarikan diri sehingga ke dalam tandas untuk mengelak daripada terus diserang.‘‘Zalim, memang kejam, tiada perikemanusiaan langsung. Dia buat anak saya macam kambing...macam binatang, walaupun Mohamad lari ke dalam tandas, dia tikam lagi, lari ke pintu hingga kain pelekat terlondeh, dia tikam lagi.


‘‘Sekali dia tikam tak mengapa, tapi 10 kali dia tikam. Makcik boleh nampak macam mana dia menikam anak makcik yang sudah telanjang,” katanya ketika ditemui di rumahnya di Kampung Pangkalan Rajawali, Chendering di sini selepas upacara pengkebumian Mohamad, pagi ini.Jenazah pelajar kursus Usuluddin itu tiba di Lapangan Terbang Antarabangsa KL (KLIA) dari Mesir kira-kira pukul 9.10 malam tadi dan dibawa pulang ke rumahnya dengan van jenazah Jabatan Hal Ehwal Agama Terengganu (JHEAT) dan tiba kira-kira pukul 7.15 pagi ini.Jenazah kemudian disembahyangkan di rumahnya dengan diimamkan oleh guru sekolah pondok, Abdul Rahman Ahmad sebelum dikebumikan di Tanah Perkuburan Kampung Laut, Kuala Terengganu kira-kira pukul 9 pagi ini.











Lebih 100 orang menghadiri upacara pengkebumian tersebut termasuk Yang Dipertua Dewan Undangan Negeri Terengganu, Datuk Che Mat Jusoh dan Pengarah Jabatan Pelajar Malaysia di Kaherah, Dr. Mohd. Fakhrudin Abdul Mukti serta wakil Yayasan Terengganu.Mohamad anak kesembilan daripada 12 beradik dikebumikan di sebelah kubur kakak dan adiknya, Zuraida dan Zuarida selepas bacaan talkin yang dipimpin oleh imam Masjid Kampung Laut, Mohd. Rosdi Abdul Rahman.Walaupun tidak dapat menahan kesedihan, Zaharah berpuas hati kerana dapat menatap wajah Mohamad buat kali terakhir selepas berpisah kira-kira lapan bulan lalu apabila Mohamad melanjutkan pelajaran ke Mesir.Menurutnya, selepas kejadian itu rakan anaknya yang hanya dikenali sebagai Kadir ada menelefon dan memberitahu perubahan sikap mangsa yang menjadi penakut beberapa hari sebelum itu.‘‘Malah pada hari kejadian dia berpesan kepada rakan-rakannya supaya pulang awal kerana takut tinggal seorang di rumah sewa mereka,’’ ujarnya.Zaharah yang mempunyai dua anak yang masih bersekolah tidak akan membenarkan mereka melanjutkan pelajaran ke Mesir selepas ini kerana trauma dengan kejadian yang menimpa Mohamad.Apabila ditanya sama ada dia sudi memaafkan suspek sekiranya keluarganya datang memohon maaf selepas ini, katanya, belum tentu dia boleh berbuat demikian dan melupakan penderitaan yang ditanggung anaknya sebelum menemui ajal.Bapa mangsa, Ishak Abdul Rahman, 63, pula berkata, walaupun sedih anaknya meninggal dunia dalam keadaan yang menyeksakan akibat ditikam bertalu-talu, mereka sekeluarga tidak berdendam dengan suspek dan keluarganya.


‘‘Undang-undang ada, biarlah undang-undang yang menentukan,” katanya sambil memberitahu bahawa wakil keluarga suspek ada menghubungi anaknya, Hasan, 28, bertanyakan mengenai kos perbelanjaan urusan pengkebumian Mohamad dua hari lepas.
dikirim oleh Faizal Hasnul Bin Yahaya pada Isnin, Jun 18, 2007